Risalah Cinta: Pengemis cinta


lampiran 8.

seorang pencinta adalah orang yang memulai hubungan, yang menawarkan cinta, yang mengajak berbahagi rasa.. sedang yang menerimanya adalah seorang yang dicintai.. seorang pencinta adalah yang bertanggungjawab tentang percintaan yang berlaku.. selama mana seorang yang dicintai menghargai dan menerima cintanya, maka seorang pencinta akan menjadi orang yang paling bahagia.

jadinya, kebahagiaan itu adalah milik seorang pencinta, dengan cara membahagiakan kecintaannya. berbagai kata2 dan perlakuan terjadi pencinta selaras dengan kemahuan kecintaannya. begitulah seorang pencinta mengabdi pada kecintaannya. cinta itu suatu pengabdian, selagi yang dicintainya tidak melakukan sebarang perlakuan yang melukakannya.

apa saja permintaan kecintaannya dituruti, segala larangannya dijauhi, seorang pencinta menjaga hatinya agar tidak berpaling dari kecintaannya, bertahan pada setiap kehinaan yang harus ditempuhnya dan merayu2 untuk diperkenankan setiap permintaannya. melahirkan tawa gembira dan merendam sendu tangis demi kekasihnya. sanggup menanggung segalanya selama dijangkiti penyakit cinta.

sedangkan yang dicintai menikmati kemuliaan yang diberi padanya, dia menghargai setiap titis kasih yang membasah menyegarkan jiwanya, menyuburkan hatinya dan membungakan kegembiraan dalam hidupnya, selagi dia dicintai. tiadalah kehinaan boleh mencemarnya dalam setiap kejadian yang berlaku kerna bukanlah dia yang memulai percintaan, semata dia melakukannya untuk memberi kebahagiaan kepada orang yang menyintainya, dan hanya sedikit yang diperlakukan utk dirinya. hatta segala kesempatan yang dipergunakannya lebih banyak keberuntungan pada orang yang menyintainya, dan tiada dapat mengisi keperluan jiwanya.

percintaan yang agung apabila keduanya saling menyintai. bila setiap dari yang terlibat dalam percintaan mengerti akan kedudukan mereka sebagai pencinta, maka berlumba2lah mereka saling menjaga hati dan membahagiakan kecintaan mereka. hanya perlu kita fahami bukanlah wajib seorang yang dicintai itu berubah menjadi seorang pencinta. cinta itu urusan hati dan tidak boleh dipaksakan. seorang pencinta hanya berharap cintanya diterima bukanlah berharap untuk dicintai, kerna lebih bahagialah sebuah cinta yang diterima kekasih, daripada menerima cinta.

tapi terjadi pula dizaman ini orang mencari2 agar mereka dicintai, dan berharap bahagia daripadanya. memberi itu lebih bahagia daripada menerima, sepertimana sedekah yang memberi kepuasan jiwa pada seorang dermawan yang ikhlas, hatinya tenang dan memberi kekuatan kepadanya untuk terus berusaha mencari untuk memberi, daripada yang menerimanya, yang selesai syukurnya setelah habis sedekah itu dipergunakannya.

maka banyaklah yang kita lihat pengemis cinta, mengharap2 dan merayu2 memaksakan cinta mendekatinya, umpama mencari bayang2 dimalam kelam. sanggup memijak segala onak ranjau yang menduri perjalanannya untuk sesuatu yang dianggapnya bahagia, sedangkan bahagia jauh darinya.

mengapa kita harus menerima sedangkan kita lebih dari mampu untuk memberi. ada yang takut dilukakan, tapi bukankah kelukaan itu lebih membahagiakan daripada tidak dapat mencicip nikmat dari erti bahagia itu sendiri. kita meletakkan bahagia dalam kotak hati dan menyimpannya jauh dalam diri kita, lalu kita mencari diri kita di diri orang lain hingga kita menjadi asing pada diri kita sendiri.

akan tetapi seperti yang kita fahami, cinta harus datang dengan keikhlasan. tiada membawa banyak kebaikan untuk cinta yang dipaksakan, sama ada dipaksakan oleh orang lain mahupun diri sendiri. cinta itu dalam diri kita sendiri. tidak ia tumbuh sendiri sebaliknya kita pupuk dan sirami dengan kehendak kita sendiri.

jakarta

About this entry

 

About me | Author Contact | Powered By Blogspot | © Copyright  2008