Risalah Cinta: Harga diri cinta


lampiran 9.

karamnya bahtera cinta kerna ditinggalkan kekasih, oleh kepergian ke alam baqa yang tidak terelakkan atau kerna salah seorang dari pasangan cinta meninggalkan pasangannya. perginya atas takdir Ilahi pasrah direlakan. dan perginya seseorang meninggalkan atau melupakan kekasihnya merupakan satu manifestasi tentang perasaan putus asa yang telah melemahkan semangat dan keteguhan jiwanya.

adapun sebab lupa itu boleh terjadi sama ada secara semulajadi, dimana keadaannya berupa hati dan perasaannya kosong seperti tidak pernah merasakan cinta. dan sebab yang satu lagi ialah lupa dengan cara berusaha sedaya upayanya, akan tetapi walaupun dia kelihatan tabah namun hatinya ditusuk kesedihan dengan memegang pendapat bahawa penderitaannya itu lebih kecil dari bahagia yang telah dinikmatinya, maka tetaplah dia tabah dan menguatkan hatinya. kita bahkan tidak memanggil orang ini sebagai orang yang melupakan sebaliknya sebagai yang sentiasa mengingati, memelihara kenangan, memegang janji dan sabar menghadapi kenyataan pahit. hingga kadang2 walaupun dia memarahi kekasihnya, dia tetap mempertahankan cintanya.

akan perkara yang memicu musabab diatas, ada yang lupa kerna rasa bosan, berkeinginan mencari pengganti dan ada juga kerna perasaan malunya. begitulah sebab seorang pencinta melupakan kekasihnya, sedang perkara malu itu tiadalah berupa lupa malah lebih kepada memendamkannya hingga tiada terfikirkan olehnya lagi.

sedangkan perkara yang memicu seorang kekasih melupakan pencintanya biasanya kerna pertengkaran kecil yang melarut-larut hingga lemas semua yang ada disekitarnya. tiadalah kehinaan keatas seorang yang dicintai kerna seorang pencintalah yang seharusnya meredakan bara yang panas sebelum membakar dengan ganasnya.

antara kewajiban dalam percintaan ialah saling mengingat dan menjaga hubungan baik walaupun jauh terpisah. seorang pencinta tidak akan melupakan kekasihnya dengan sengaja, kerna melupakan itu seolah satu dosa pada dirinya, kerna jika dia tahu dia akan melupakan kekasihnya dia tidak akan memulakan suatu hubungan cinta.

seorang yang dicintai merupakan pihak yang bertahan dan antara sebab yang menyebabkan lupanya seorang pencinta padanya adalah sikapnya menjauhkan diri, menolak cinta dan berkhianat. tiada siapa yang boleh menanggung beratnya pengkhianatan, hingga menjadi musabab yang paling wajar untuk melupakan kekasih. dan berlakunya perpisahan itu kerna putus asa yang umpama dingin salji yang membekukan api asmara.

beberapa perkara yang penting dalam percintaan termasuk setia yang tulus dan harga diri. harga dirilah yang diperhitungkan dalam membuat keputusan meninggalkan kekasih. manakala beberapa perkara pula yang menjadi pakaian cinta seperti malu dan cemburu.

sebagaimana kesetiaan yang tulus menjaga percintaan, begitulah pula harga diri menjaga hati seorang pencinta, hingga seorang pencinta harus mengerti ketikanya untuk meninggalkan kekasihnya hatta melupakannya. hanya saja jangan terpedaya akan makna putus asa, kerna putus asa berupaya merusak hati jika tidak terkendalikan.

begitu jugalah dengan perkara malu dan cemburu. malu asas kemuliaan dan cemburu yang menjaganya. jika tiada cemburu maka semakin sirnalah segala malu. hanya cemburu yang dapat mencegah kehinaan dari mencemar malu. dan malu dapat menjauhkan kehinaan tersebut dan meningkatkan harga diri dari kehancuran. hanya dengan memiliki harga diri kita jadi tulus dalam kesetiaan terhadap kecintaan pada kekasih kita.

lihat sekeliling kita sekarang bagaimana semakin kurangnya cemburu kita melihat orang didekat kita termasuklah orang-orang yang kita cintai mendekati maksiat, sehingga semakin berkurang juga malu kita hingga kita juga berbaur dengan kehinaan, hingga menghilang harga diri kita dan lupa tentang setia dan tulus, dan kita bahkan tidak mengenal apalagi berupaya mencicipi akan nikmat cinta.

jakarta

About this entry

 

About me | Author Contact | Powered By Blogspot | © Copyright  2008